09 Mei 2009

GHODOB, HASAD, GHIBAH, NAMIMAH

Ada beberapa sifat/ karakter yang harus kita hindarkan:
  1. Ghodob (marah)
    • Menurut bahasa: keras, kasar, padat.
    • Menurut istilah: sikap seseorang yang mudah marah karena tidak senang terhadap perlakuan atau perbuatan orang lain, mudah tersinggung. Amarah selalu mendorong manusia bertingkah laku jahat dan buruk. Seseorang pemarah tergolong lemah imannya, karena berpandangan picik, tidak dapat mengendalikan nafsu, sebaliknya seseorang yang berpandangan luas, ia akan dapat mengendalikan nafsunya dan bersikap arif dalam menyelesaikan masalah.

    Rasulullah SAW bersabda:
    “Sebenarnya marah itu dari setan, dan sesungguhnya setan itu diciptakan dari api dan api itu dapat dipadamkan dengan air, maka jika salah seorang diantara kamu marah, hendaklah wudlu.”

    Jika tidak dilalukan, marah akan menghilangkan akal yang sehat, tidak memaafkan walau sekecil apapun kesalahan orang lain. Padahal pemaaf adalah yang baik.
    Firman Allah surat Ali Imran ayat 134:
    “… dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang yang berbuat baik.”

  2. Hasad (dengki) secara bahasa berarti menaruh perasaan benci, tidak suka karena iri yang amat sangat akan keberuntungan orang lain atau secara istilah usaha seorang untuk mempengaruhi orang lain untuk membenci keberuntungan orang yang tidak ia sukai. Penyakit hasud ini karena adanya permusuhan atau persaingan untuk saling menjatuhkan. Maka penyakit hasud ini adalah merupakan penyakit rohani yang sangat berbahaya, apabila dibiarkan akan dapat merusak dan menghilangkan semua amal.

    Nabi Muhammad SAW bersabda:
    “Jauhkan dirimu dari sifat hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan ibarat api memakan kayu bakar”

    Firman Allah surat Al Falaq ayat 1–5:
    Artinya:
    Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki apabila ia dengki".

    Karenanya penyakit hasad ini haruslah kita hindari. Gagal dalam usaha, kalah dalam pertandingan, tersingkir dalam persaingan jangan sampai membuat hati sakit tetapi hendaklah berpulang kepada Allah sebagaimana firman Allah SWT surat Ali Imran ayat 159:
    “… Maka apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

  3. Ghibah dan Namimah
    Dalam bahasa ghibah berarti menggunjing, membicarakan kejelekan dan kekurangan orang lain di dalamnya satu keinginan untuk menghancurkannya. Berbeda dengan melaporkan pelaku kejahatan kepada penegak hukum.

    Firman Allah SWT surat Al-Hujurat ayat 12:
    “… Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. …”

    Sedang namimah adalah merupakan penyakit rohani yang tidak kalah besar akibat buruknya dari penyakit rohani yang lain. Karena namimah bersifat fitnah dan adu domba. Bisa membuat pertikaian perorangan antar kelompok, bahkan bisa menumbuhkan peperangan antar negara, saling membunuh satu sama lain karena namimah.

    Dalam kitab Riadhus Shalihin disebutkan bahwa:
    “Namimah adalah merekayasa omongan untuk menghancurkan sesama manusia”

    Allah berfirman dalam surat Al-Qolam ayat 10-13:
    “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah, yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku kasar, selain itu (juga) terkenal kejahatannya…”

    “Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Rasulullah SAW melewati dua makam, lalu Nabi bersabda. Sesungguhnya dua orang yang ada di kubur ini disiksa. Salah seorang diantaranya disiksa karena selalu mengadu domba (menebar fitnah) dan yang satu lagi karena tidak bersih ketika bersuci (dari buang air kecilnya).”
    (H.R. Bukhari Muslim)
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah.
Kita memohon kehadirat Allah agar dihindarkan dan dijauhkan dari penyakit Ghodob, Hasad, Ghibah dan Namimah, agar kita terhindar dari siksa dan selamat fiddunya wal akhirah. Aamiin ya mujibassailin.

 0 Comments:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya ^_^

<< Home