03 Mei 2009

DO'A ADALAH INTI IBADAH

Di dalam kehidupan, manusia memerlukan landasan untuk menentramkan jiwanya, atau tali yang menjadi harapan pegangannya. Landasan dan tali yang dimaksudkan adalah “do’a”.

Berdo’a adalah suatu kebutuhan rohaniah yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan ini lebih-lebih tatkala kesusahan, kesulitan dan malapetaka. Dan juga merupakan obat penyakit rohaniah, berupa penyakit takut, cemas, susah, ragu-ragu dan sebagainya.

Kebanyakan manusia baru berdo’a jika ditimpa kesusahan dan kemalangan tetapi ketika situasi tenang beroleh nikmat, jangankan berdo’a malah melupakan Allah SWT.

Tabiat manusia seperti ini telah dituangkan dalam Al-Qur’an surat Fushshilat ayat 51:
“Apabila kami berikan nikmat kepada manusia, dia memalingkan diri dan berlaku sombong, tapi apabila bahaya datang menimpanya, dia berdo’a panjang lebar”.

Padahal sikap mu’min yang baik haruslah berdo’a saat senang atau susah. Rasulullah SAW bersabda:

“Do’a itu merupakan inti ibadah”

Manusia yang tidak mau berdo’a termasuk manusia yang sombong. Firman Allah surat Al-Mu’min ayat 60:

“Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Kukabulkan. Sesungguhnya orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina”


“Mintalah kalian kepada Allah dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah senang (jika) senantiasa diminta”. (H.R. Tirmidzi dan Abu Nuaim)


“Siapa yang tidak berdo’a kepada Allah, maka Allah murka kepadanya” (At Tirmidzi)

Hendaknya kita katakan tentang do’a bahwa:
  1. Allah Maha Kaya dan tidak habis-habisnya sekalipun seberapapun do’a manusia, maka Allah senantiasa senang diminta.
  2. Allah SWT sangat benci terhadap orang yang tidak suka berdo’a.
  3. Meyakini dengan hati bahwa do’anya akan dikabulkan.
    “Maka jika kalian mohon kepada Allah ‘Azza Wajalla: wahai manusia, mohonlah langsung kehadirat-Nya dengan sepenuh keyakinan bahwa do’a kalian akan diperkenankan, karena Allah tidak memperkenankan do’a hambaNya yang keluar dari hati yang lalai. (H.R. Ahmad).
  4. Berdo’a dengan rendah hati, dengan lembut, rasa takut dan penuh harap.

    “Berdo’alah kepada Tuhan dengan rendah hati dan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang melampaui batas” (Al-A’raaf ayat 55)

    “Dan berdo’alah kepadaNya dengan rasa takut dan sungguh-sungguh (berharap akan diterima). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” (Al-A’raaf ayat 56)

    Di dalam Hadits Qudsy juga diterangkan:
    “Tuhan kita turun setiap malam ke langit dunia, ketika tinggal sepertiga malam terakhir, Dia berfirman: Siapa yang memohon kepadaKu, Aku akan memperkenankan, siapa yang meminta kepadaKu, Aku akan memberinya, siapa yang memohon ampunanKu, Aku akan mengampuninya.

    “Ya Allah berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kedua orangtuaku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridloi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang sholeh” (An-Naml ayat 19)

 0 Comments:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya ^_^

<< Home